Jumat, 01 Juni 2018

Cara Menentukan Sifat Fisik Batuan / Fisis Mineral

Mineralogi Fisis


adikjenius.xyz

Sifat fisi mineral dapat ditentukan dan dideterminasi lebih cepat dan mudah dari pada sifat-sifat lainnya. Dapat artian dapat dikenal secara megaskopis. Pengamatan dan daya ingat yang kuat dalam mengidentifikasi sifat khas dari mineral mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari ataupun pemakaian dalam bidang tehnik sering hanya tergantung-sifat-sifat fisis dari mineral. Suatu contoh, pemakaian bantalan rel kereta api dipilih batuan yang tersusun mineral-mineral yang mempunyai daya tahan kuat atau sifat fisis yang kuat terhadap beban, maka dipilih batuan dengan warna yang gelap, karena mineral yang berwarna gelap ( mafic minerals ) mempunyai sifat tahan terhadap pelapukan fisik batuan walaupun tidak tahan terhadap pelapukan kimiawi atau pelarutan.

Sifat fisis mineral sangat tergantung dari susunan atau struktur kristal yang dimilikinya dan komposisi dari material yang menyusunnya.


Tahapan- Tahapan Sifat Fisik Yang Perlu Diketahui

1. Warna

Bila suatu mineral dikenai sinar / cahaya, maka cahaya yang jatuh dipermukaan mineral sebagian diserap ( diabsorbsi ) dan sebagian dipantulkan ( refleksi ). Mineral yang berwarna gelap adalah mineral yang secara merata dapat menyerap seluruh panjang gelombang pembentuk cahaya putih tadi. Jadi cahaya dipantulkan ini akan timbul sebagai warna dari meneral. Faktor - faktor yang mempengaruhi warna :
  • Komposisi mineral. Contohnya : Chlorite ( hijau ), Albite ( putih )
  • Struktur kristal dan ikatan atom. Contohnya : Intan ( tidak berwarna, Isometrik), Grafit ( Hitam, Hekasgonal )
  • Pengotoran dari mineral. Contohnya : Silika ( Tidak berwarna ), Jasper ( Merah ).
  • Mineral yang mempunyai warna tetap dan tertentu disebut idhiochromatic yang merupakan warna asli dari mineral. Tetapi di alam jarang dijumpai monomineral. Namun sering dijumpai mineral-mineral yang tercampur satu dengan yang lainnya, sehingga memberikan warna campuran atau warna pengotoran.

2. Kilap

Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan mineral. Macam-macam kilap :
  • Kilap Metalik / logam. Contohnya : pyrrite, tembaga
  • Kilap non metalik / non logam. Contohnya : Kuarsa dan talk

3. Bentuk kristal / perawakan kristal

Apabila dalam pertumbuhan tidak mengalami gangguan apapun, maka mineral akan mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Tetapi bentuk yang sempurna ini jarang sekali kita dapatkan karena gangguan tersebut di alam selalu ada. Mineral di alam yang dijumpai sering pula bentuknya tidak berkembang sebagaimana mestinya. Sehingga sulit untuk mengelompokkannya ke dalam sistem kristal. Sebagai gantinya digantikan perawakan kristal. Perawakan kristal dibedakan menjadi 3 golongan besar menurut Richard M. Pearl ( 1975 ), yaitu :
  • Elongated Habits ( meniang / berserabut )
  • Flattened Habits ( Lembaran tipis ).
  • Rounded Habits ( Membutir )

4. Belahan

Apabila suatu mineral mendapatkan tekanan yang dipaksakan melampui batas elastisitas dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Apabila mineral pecah dengan teratur mengikuti permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya disebut belahan ( cleavage )
  • Mineral dengan arah satu belahan. Contohnya : Muskovit, Biotit, Talk
  • Mineral dengan dua arah belahan. Contohnya : Hornblende, Piroksen, Orthoklas
  • Mineral dengan tiga arah belahan. Contohnya : Dolomit, Magnesit
  • Mineral dengan empat arah belahan. Contohnya : Marialite, Melonite

5. kekerasan Relatif

Penentuan kekerasan relatif mineral ditentukan dengan jalan menggoreskan mineral pada permukaan yang rata dengan mineral yang standar dari Mohs. Yang telah diketahui kekerasannya.  Sebagai contoh penentuan kekerasan relatif. Apabila mineral yang dicari kekerasannya tidak tergores oleh Flourite ( H = 4 ), tetapi tergores oleh Apatit ( H=5), maka meineral tersebut mempunnyai kekerasan antara ( H = 4-5 ). Dapat pula penentuan kekerasan relatif dari mineral, digores dengan mempergunakan alat-alat sederhana, yang telah diketehaui standar kekerasannya.


6. Cerat ( Streak )

Apabila dijumpai mineral dalam bentuk tepung halus akan merupakan warna khas untuk setiap mineral, dimana warna mineral dalam keadaan tepung ini disebut cerat ( streak ). Cerat dapat diperoleh dengan menggoreskan mineral pada plat porselen, kecuali kekerasannya ( H di atas 6 ), cerat dapat diperoleh dengan jalan mengikir / menghancurkan mineral hingga berupa bubuk. Beberapa contoh cerat dari mineral :
  • Kuarsa cerat putih / tidak berwarna
  • Gypsum cerat putih / tidak berwarna
  • Kalsit cerat tidak berwarna
  • Copper ( cu ) cerat merah tembaga.

Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close