Definisi logam
Logam adalah sebuah unsur kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat, keras dan mampu menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki titik cair yang tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam dan untuk mendapatkannya dengan cara penambangan.
Kata logam itu sendiri berasal kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu matallon, yang berarti bahwa suatu unsur kimia yang siap bergabung menjadi ion. Kemudian, memiliki suatu ikatan logam dan dianggap sebuah logam mirip dengan kation yang ada di bawah elektron.
Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur logam.
1. Unsur Logam
Pada unsur ini, material bahan bersifat sangat mengkilap dan mampu menjadi penghantar listrik dan panas yang baik. Untuk logam umumnya akan berbentuk padat pada tekanan dan suhu yang normal kecuali menggunakan air raksa. Pada dasarnya, logam sangat mudah untuk ditempa hal ini yang memudahkan untuk dijadikan berbagai benda.
Untuk jenis unsur logam seperti aluminium (Al), besi (Fe), Emas (Au), Barium (Ba), Kalsium (Ca), Kalium (K), Kromium (Cr), Nikel (N), Natrium (Na), Mangan (Mn) dan Magnesium (Mg).
2. Unsur Non Logam
Pada unsur ini, logam tidak memiliki sedikitpun sifat logam. Kebanyakan unsur non logam ini memiliki ciri fisik dan bentuk yang berbeda satu sama lainnya. Umumnya unsur non logam berbentuk gas seperti layaknya oksigen. Ada yang berwujud cair seperti bromin. Selain itu, ketika unsur non logam berwujud padat maka teksturnya getas dan keras.
Untuk jenis unsur non logam seperti Oksigen (O), Iodin (I), Silikon (Si), Neon (Ne), Nitrogen (N), Karbon (c), Klorin (Ci), Helium (He), Hidrogen (H), Fosforus (P), Fluorin (F), belerang (S) dan Bromin (Br).
3. Unsur Semi Logam
Tak hanya ada unsur logam dan non logam, satu unsur lainnya yaitu semi logam. Unsur ini pada umumnya masih memiliki sedikit sifat logam yang dikenal dengan metaloid. Pada unsur ini, biasanya memiliki sifat semi konduktor yang mana tidak dapat menghantarkan listrik pada suhu yang rendah. Namun, akan menjadi sangat baik apabila berada pada suhu yang lebih tinggi.
Untuk jenis unsur semi logam sendiri terdiri dari telurium (Te), Polonium (Po), Antimon (Sb), Germanium (Ge), Arsen (As), Silikon (Si) dan Boron (B).
Jenis-Jenis Logam
1. Emas
Emas adalah unsur logam yang mempunyai struktur atau sifat yang lunak. Selain itu, emas mempunyai warna kuning terang yang biasanya digunakan untuk perhiasan dan alat-alat elektronik.
2. Perak
Perak merupakan suatu logam yang mudah untuk dibentuk. Perak memiliki warna dasar putih abu-abu.
Perak bisa dibilang konduktor panas listrik yang sangat baik. Dalam kehidupan sehari-har,i logam biasanya digunakan sebagai perhiasan serta peralatan rumah tangga.
3. Perunggu
Perunggu merupakan sebuah aloi dari tembaga serta timah, yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Aloi memiliki sifat tahan korosi dan mudah untuk dibentuk.
4. Tembaga
Tembaga merupakan logam yang mudah untuk dibentuk, memiliki warna putih keperakan. Jenis logam yang baik digunakan untuk membuat kawat listrik.
Logam beserta fungsinya
Seng
Seng adalah logam yang memiliki warna putih kebiruan, dimana berasal dari sebuah mineral sfalerit. Biasanya seng digunakan untuk melapisi besi agar tidak mudah berkarat atau galvanisasi. Selain itu, seng juga bisa digunakan untuk baterai listrik.
Tembaga
Tembaga merupakan logam yang memiliki ciri khas dengan warnanya yang kemerah-merahan. Selain itu, logam ini sangat mudah dibentuk. Umumnya, digunakan untuk membuat kabel listrik, aloi kuningan, perunggu, kupronikel dan tangki air panas.
Solder
Solder adalah salah satu jenis aloi dari timah dan timbal. Terkenal dengan titik lebur yang sangat rendah. Biasanya, digunakan untuk menyambungkan kabel untuk suatu barang elektronik.
Platina
Platina adalah logam yang memiliki warna putih keperakan. Selain itu, platina sangat mudah untuk dibentuk-bentuk. Platina sering dimanfaatkan untuk membuat sebuah perhiasan, barang-barang elektronik atau juga dapat menjadi katalisator.
Raksa
Raksa adalah sebuah logam yang memiliki bentuk yang cair tetapi juga berat. Raksa memiliki warna putih keperakan dan tak lupa raksa ini termasuk zat yang beracun. Raksa umumnya dipakai pada sebuah termometer dan beberapa bahan peledak.
Platina
Platina adalah logam yang memiliki warna putih keperakan. Selain itu, platina sangat mudah untuk dibentuk-bentuk. Platina sering dimanfaatkan untuk membuat sebuah perhiasan, barang-barang elektronik atau juga dapat menjadi katalisator.
Plutonium
Plutonium merupakan logam radioaktif yang mana dihasilkan dari suatu proses uranium pada sebuah reaktor nuklir. Umumnya, plutonium digunakan untuk membuat sebuah senjata nuklir.
Titanium
Titanium termasuk ke dalam jenis logam yang kuat, yang mana memiliki ciri khas berupa warna putih dan sangat mudah untuk dibentuk.
Timah
Timah merupakan suatu logam lunak yang mana sangat mudah untuk dibentuk dan memiliki warna putih keperakan. Timah sering dipakai untuk menyepuh sebuah baja dan menghentikan sebuah korosi pada aloi perunggu.
Timbal
Timbal adalah jenis logam berat yang mimiliki warna biru keputihan dan mudah untuk dibentuk. Untuk timbal sendiri termasuk jenis yang beracun, biasanya timbal digunakan untuk baterai, atap, dan perisai radiasi.
Alumunium
Alumunium merupakan ciri fisik berupa warnanya yang putih keperak-perakan, sangat ringan dan juga tahan terhadap korosi. Alumunium ini berasal dari sebuah bijih bauksit yang didapat dari proses eletrolisis.
Besi
Baja merupakan logam yang sangat banyak digunakan dan berperan penting dalam sektor industri. Hal ini karena pada penyusunann baja terdiri dari aloi besi dan karbon yang mana kedua bahan tersebut sering dibutuhkan dalam perindustrian.
Emas
Emas adalah logam yang termasuk logam mulia, emas memiliki sifat yang sangat lunak dan memiliki warna kuning terang. Emas sering dimanfaatkan untuk seuatu perhiasan dan alat elektronik.
Kalium
Kalium ini termasuk dalam logam ringan dimana memiliki ciri fisik berupa warna keperakan dan sangat reaktif dengan bahan atau unsur lainnya. Kalium umumnya digunakan untuk campuran pupuk kima dan dapat digunakan untuk pembuatan kaca.
Kalsium
Kalsium memiliki warna putih keperakan dan termasuk dalam logam yang sangat mudah untuk dibentuk. Dalam penggunaannya sendiri, kalsium biasa dipakai intuk membuat semen atau baja dengan kualitas yang tinggi.
Magnesium
Magnesium sendiri termasuk dalam jenis logam yang ringan. Magnesium memiliki warna perak keputihan dan jika dibakar akan menimbulkan api putih yang terang. Magnesium sering dipakai intuk suar penyelamatan dan pembuatan kembang api.
Kromium
Logam yang satu ini memiliki warna abu-abu dan sifatnya adalah sangat keras. Kromium bisa digunakan untuk membuat baja yang tahan karat serta dapat melapisi berbagai logam lainnya.
Kupronikel
Kupronikel merupakan salah satu jenis aloi yang terbuat dari tembaga serta nikel. Kupronikel dipakai dan dimanfaatkan untuk membuat uang logam.
Perak
Perak adalah logam yang sangat mudah dibentuk dan memiliki warna putih abu-abu. Perak juga mampu menjadi konduktor panas dan listrik yang baik. Perak juga sering dipakai untuk membuat perhiasan dan peralatan fotografi.
Perunggu
Perunggu berasal dari sebuah aloi tembaga dan timah yang sudah ada sejak zaman dahulu. Perunggu terkenal dengan sifatnya yang tahan terhadap korosi dan sangat mudah untuk dibentuk. Perunggu biasnya dipakai untuk membuat uang logam yang bernilai rendah.
Kuningan
Kuningan termasuk salah satu jenis aloi, yang mana terbuat dari tembaga dan seng. Kuningan biasanya digunakan untuk barang hiasan, alat musik, paku-pakuan dan sekrup.
Wolfarm
Wolfarm adalah logam yang keras , yang mana memiliki warna abu-abu keputihan. Wolfarm juga sering dipakai untuk filamen lampu, barang elektronik atau bahkan sebuah alat-alat pemotong yang tajam.
Natrium
Natrium merupakan logam yang sangat reaktif dan memiliki sifat yang lunak serta warna putih keperakan. Natrium sering digunakan untuk lampu jalanan dan dimanfaatkan pada sebuah industri kimia.
Uranium
Uranium adalah salah satu logam yang memiliki warna putih keperakan dan termasuk dalam radioaktif. Uranium sendiri banyak dipakai untuk tenaga nuklir atau bahkan senjata nuklir.
Vanadium
Vanadium termasuk dalam jenis logam yang keras dan beracun. Vanadium sering dipakai untuk meningkatkan tingkat kekerasan pada aloi baja. Selain itu, sering juga digunakan sebagai katalisator pembuatan asam sulfat.
Proses Pembentukan Logam
Casting
Macam-macam proses pembentukan logam yang pertama yaitu casting ata teknik pengecoran. Teknik ini dilakukan dengan cara mencairkan logam kemudian menuangkannya ke dalam cetakan. Sehingga logam yang sudah berbentuk cairan akan mengisi semua rongga cetakan yang ada.
Nantinya setelah logam cair mulai membeku, maka akan menghasilkan bentuk yang sama dengan bentuk rongga cetakan. Dalam hal ini, logam dicairkan dengan cara pemanasan dan tekanan.
Dimana logam cair yang sudah dibuat akan didorong masuk ke dalam mould chamber. Alhasil seperti yang telah disebutkan, benda dari logam yang sebangun dengan model cetakan akan terbentuk.
Proses casting sendiri bisa dilakukan dengan beberapa teknik seperti die casting, centrifugal, investment casting, dan teknik gravitasi.
Adapun contoh pengubahan dan pembentukan logam menggunakan teknik casting antara lain casing pompa, beam blank, billet, bloom, pencetakan slab, pencetakan ingot, dan strip dalam mesin cetak kontinyu.
Forging
Sesuai dengan namanya, proses pembentukan logam dengan cara forging atau penempaan dilakukan dengan cara benda kerja ditekan di antara dua die atau cetakan.
Dimana penakanan tersebut bisa dilakukan dengan tekanan berangsur angsur atau perlahan, maupun dengan tekanan kejut.
Sehingga melalui proses penekanan ini nantinya akan dihasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan keinginan. Bisa dibilang bahwa macam macam proses pembentukan logam dengan cara forging ini adalah jenis pengerjaan yang paling tua.
Karena berdasarkan catatan yang ada, proses forging terhadap telah dilakukan sejak kurang lebih 4.000 tahun sebelum masehi.
Meski saat itu kebanyakan penempaan yang dilakukan lebih berpusat untuk membuat perhiasan dan koin. Lalu seiring berjalannya waktu mulai dilakukan pada berbagai jenis pengerjaan, termasuk logam.
Forging sendiri berdasarkan temperatur kerjanya bisa dibagi menjadi dua jenis yakni cold forging dan hot forging atau warm forging.
Untuk cold forging, merupakan proses pengerjaan logam dengan cara penempaan di suhu ruang. Karena logam yang dingin mempunyai kekuatan jauh lebih besar ketimbang logam panas, proses cold forging memerlukan gaya yang jauh lebih besar.
Selain itu, logam yang dikerjakan dengan penempaan dingin ini harus mempunyai sifat mampu bentuk yang tinggi pada suhu ruang.
Sementara itu, hot forging adalah proses penempaan logam yang dilakukan pada suhu tinggi. Adapun proses ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan sifat mampu bentuk logam dan mengurangi kekuatannya.
Ketika bekerja dengan hot forging, maka gaya yang diperlukan akan lebih kecil ketimbang cold forging. Namun perlu diketahui bahwa kualitas permukaannya bisa lebih buruk dari cold forging.
Selain itu, berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, teknik forging dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu open-die forging, impression-die forging, dan flashless forging.
Bahkan selain ketiga jenis ini ada lagi jenis penempaan yang dikenal sebagai precision forging. Dimana precision forging mampu menghasilkan produk yang jauh lebih presisi.
Rolling
Macam-macam proses pembentukan logam lainnya yaitu rolling. Cara ini termasuk ke dalam proses bulk deformation, yaitu mengubah bentuk benda kerja secara signifikan dan besar besaran.
Dimana proses tersebut mempunyai karakteristik yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaan bidang benda kerjanya relatif kecil.
Dan rolling sendiri merupakan proses kompresi atau penekanan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi ketebalan slab.
Caranya yaitu dengan menggunakan sepasang mekanisme roller. Yang mana pengerjaan rolling juga terbagi menjadi dua jenis yaitu cold rolling dan hot rolling.
Untuk cold rolling atau cold roller, mempunyai ciri toleransinya rendah dan mempunyai permukaan akhir yang jauh lebih baik atau halus. Sedangkan proses pengerjaan yang dilakukan melalui cara hot rolled mempunyai ciri sebaliknya, seperti gaya rol rendah, toleransi tinggi, permukaan kasar, dan umumnya untuk deformasi plastik yang besar.
Drawing
Drawing merupakan salah satu dari macam macam proses pembentukan logam yang dilakukan terhadap material dengan bentuk lembaran. Seperti baja, emas, perak, tembaga, stainless steel, aluminium, maupun titanium dapat dibentuk melalui proses drawing yang dilakukan dengan menekan material benda kerja.
Penekanan terhadap material yang berupa lembaran ini disebut dengan blank, dan mengakibatkan terjadinya peregangan mengikuti bentuk dies.
Alhasil bentuk akhir dari benda logam nantinya akan ditentukan oleh die sebagai penahan benda kerja dan punch sebagai penekan itu sendiri.
Proses drawing umumnya berjalan dengan melalui 4 langkah, yaitu kontak awal, bending, straightening, dan compression.
Pertama tama punck bergerak dari atas ke bawah dan blank dipegang oleh nest supaya tidak bergeser. Kontak awal di sini akan terjadi apabila bagian bagian dari die set saling menyentuh blank.
Kemudian lembaran logam akan mengalami proses bending, yang merupakan proses pertama pada rangkaian pembentukan drawing. Di sini posisi punck akan lebih dalam melebihi jari jari die, sementara posisi die sendiri tetap tidak bergerak.
Gabungan antara kedua gaya tersebut akan menyebabkan material mengalami peregangan dan daerah terluar mengalami kompresi arah radial.
Berlanjut ke tahap straightening, punck melewati radius die dan gerakannya mengarah ke bawah serta menghasilkan pelurusan sepanjang dinding die. Dari proses tersebut bentuk silinder sesuai dengan bentuk die dan punch akan tercipta.
Lalu dilanjutkan dengan compression yang membuat daerah blank pada blankholder mengalami kompresi arah radial mengikuti bentuk die.
Extrusion
Macam-macam proses pembentukan logam berikutnya yang akan dibahas yaitu extrusion. Proses ini bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang, caranya yaitu dengan menekan bahan logam menggunakan gaya tekan relative besar melalui rongga cetakan. Biasanya, proses extrusion dilakukan untuk membuat tabung berongga, batang silinder, dan lain sebagainya.
Adapun proses ekstrusi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung atau searah dan tak langsung awal berlawanan. Ekstrusi langsung nantinya akan menghasilkan produk yang keluar searah dengan gaya tekan dan gerakan penekan. Sementara ekstrusi berlawanan akan menghasilkan produk yang keluar berlawanan dengan arah gaya tekan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "25 Contoh Jenis Logam dan Fungsinya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/11/220000969/25-contoh-jenis-logam-dan-fungsinya?page=all.
Editor : Serafica Gischa
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "25 Contoh Jenis Logam dan Fungsinya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/11/220000969/25-contoh-jenis-logam-dan-fungsinya?page=all.
Editor : Serafica Gischa
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "25 Contoh Jenis Logam dan Fungsinya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/11/220000969/25-contoh-jenis-logam-dan-fungsinya?page=all.
Editor : Serafica Gischa
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app
Tidak ada komentar:
Posting Komentar