Rabu, 05 April 2023

Riolit penjelasan, manfaat dan proses pembentukannya

Riolit

Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga kristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit.

Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentuk retas, sill, dan aliran.

Riolit batuan beku ekstrusif

Ciri- ciri Batu Riolit

Karena jenis batuan di bumi ada banyak sekali, maka kita akan menemukan berbagai batuan yang berbeda- beda. Jenis- jenis batuan memiliki ciri- ciri yang berbeda- beda, dan kita perlu untuk mengenali ciri- ciri batu riolit ini. Beberapa ciri dari batuan riolit yang perlu kita ketahui antara lain sebagai berikut:

Salah satu jenis batuan beku

Ciri- ciri yang pertama dari batu riolit adalah batu ini merupakan salah satu jenis batuan beku. Batuan beku sendiri merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang telah dingin yang kemudian mengalami pembekuan. Batuan beku juga disebut sebagai batu ignesius. Batuan beku ini dibedakan menjadi batuan beku dalam, batuan beku gang dan batuan beku luar jika dilihat dari proses pembentukannya, dan masiih banyak lagi . Beberapa contoh batuan beku lainnya selain batu riolit adalah batu apung, batuan andesit, batuan granit, batu basalt, dan batu obsidian.

Memiliki tekstur halus

Ciri- ciri yang selanjutnya mengenai batu riolit adalah teksturnya yang halus. Ciri- ciri ini merupakan kategori ciri fisik yang bisa dilihat atau dirasakan oleh manusia. Tekstur adalah kasar halusnya permukaan batu tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa batu ada yang halus dan ada pula yang kasar, dan batu riolit merupakan batu yang halus. Batu riolit ini halus karena mengandung beberapa kandungan, seperti pasir kuarsa dan juga mineral- mineral lainnya.

Memiliki warna terang

Ciri fisik lainnya dari batu riolit yang dapat dilihat oleh mata kita adalah warna batu ini yang cukup terang. Batu riolit memiliki warna yang cukup terang karena kandungan mineral yang ada di dalamnya, seperti pasir kuarsa dan lainnya. Batu riolit ini merupakan batuan yang berwarna terang seperti abu- abu terang. Kita ketahui bahwa batu berwarna- warni ada yang gelap dan ada yang terang.

Mengandung pasir kuarsa feldspar

Kandungan dari batuan- batuan di bumi ini berbeda- beda antara satu dengan lainnya. Batuan di bumi ini berasal dari mineral- mineral yang ada di dalam bumi. Karena jenis mineral ini ada banyak maka kandungan batu pun berbeda- beda, dan batu riolit merupakan batu yang tersusun atas mineral berupa pasir kuarsa dan juga feldspar. 

Tampak seperti batuan granit

Kenampakan fisik dari batu riolit secara sekilas ini mirip sekali dengan batuan granit. Batuan granit sering sekali digunakan dalam bangunan, dan batuan riolit ini mirip dengan batu granit.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh batu riolit. Ciri- ciri yang disebutkan di atas merupakan ciri fisik dan juga kandungan yang dimiliki oleh batuan tersebut.


Proses pembentukan riolit

Riolit adalah batuan beku ekstrusi dengan kandungan silika sangat tinggi. Riolit biasanya berwarna pink atau abu-abu dengan butiran mineral sangat kecil sehingga sulit diamati tanpa lensa tangan (loupe). Riolit terdiri dari kuarsa, plagioklas, serta sanidin, dengan sejumlah kecil hornblende dan biotit.

Gas yang terjebak sering menghasilkan "vugs" di riolit. Vugs di riolit ini sering terisi bahan kristal, opal, ataupun kaca. Banyak riolit terbentuk dari magma granitik yang sebagian telah didinginkan di bawah permukaan.


Saat magma tipe granitik ini meletus, batuan dengan dua ukuran butir bisa terbentuk, yaitu butiran kristal besar yang terbentuk di bawah permukaan disebut fenokris, dan kristal kecil yang terbentuk di permukaan disebut groundmass (massa dasar).

Riolit biasanya terbentuk pada erupsi vulkanik kontinental (benua) dimana magma granitik mencapai permukaan. Riolit jarang diproduksi pada erupsi di samudera.

Letusan Magma Granitik

Letusan magma granitik bisa menghasilkan riolit, batu apung, obsidian, atau tuf. Batuan-batuan ini memiliki komposisi sama namun berbeda kondisi pendinginannya.

Letusan eksplosif menghasilkan tuf dan batu apung, sedangkan letusan efussive menghasilkan riolit ataupun obsidian jika lavanya mendingin dengan cepat. Jenis batuan yang berbeda ini semuanya dapat ditemukan pada sebuah produk erupsi tunggal.

Letusan magma tipe ini jarang terjadi. Sejak tahun 1900 hanya tiga yang diketahui telah terjadi, yaitu di Gunung Berapi St. Andrew di Papua Nugini, Gunung Api Novarupta di Alaska, serta Gunung Chaiten di Cile.

Magma tipe ini kaya akan silika dan seringkali mengandung gas hingga beberapa persen beratnya. Karena magma yang telah keluar sifatnya dingin, maka silika akan mulai membentuk molekul kompleks. Inilah mengapa magma granitik mempunyai viskositas tinggi sehingga menyebabkannya bergerak sangat lamban.

Kandungan gas tinggi dan viskositas tinggi magma granitik sangat cocok untuk menghasilkan letusan eksplosif. Viskositasnya bisa begitu tinggi sehingga gas hanya bisa meloloskan diri dengan meledakkan magma keluar dari ventilasi vulkanik.

Magma granitik telah menghasilkan beberapa letusan gunung berapi paling eksplosif dalam sejarah Bumi. Contohnya Yellowstone-Wyoming, Long Valley-California, serta Valles-New Mexico. Bekas letusan mereka sering ditandai dengan kaldera besar


 

 

Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close