Rabu, 16 Mei 2018

Cara Menggunakan Metode Tongkat Jacob


Apa Itu Metode Tongkat Jacob ( Jacob’s Staff Method ) ?

Metode ini dilaksanakan dengan menggunakan Tongkat Jacob yang panjangnya 1,5 meter. Menurut Fritz & Moore (1998), pada hakekatnya metode tongkat jacob merupakan metode yang mengkompromikan ketepatan pengukuran (efektifitas) dan ketepatan pengukuran (efektifitas) dan kecepatan waktu ( efesiensi ). 
 
Pada metode tongkat jacob, pengukuran ketebalan singkapan sesungguhnya dapat dilakukan secara langsung tanpa harus melakukan koreksi terhadap perubahan lereng. Hal ini dikarenakan telah dilengkapi dengan klinometer, sehingga koreksi kemiringan dapat dilakukan langsung di lapangan. 
 
Kelebihan metode tongkat jacob dapat dilakukan oleh satu orang saja dan cocok untuk semua kondisi medan. 
 
Sebagaimana metoda rentang tali, agar pengukuran dapat terlaksana dengan baik diperlukan sejumlah peralatan pendukung. Metode tongkat jacob, pada hakekatnya menggunakan peralatan yang sama dengan peralatan rentang tali, hanya saja terdapat sedikit perbedaan, yaitu :
·         Pita ukur atau tali panjang digantikan dengan tongkat jacob.
·         Formulir yang digunakan berupa formulir pengukuran khusus metode tongkat jacob.
 
Bagaimana Tahapan Pelaksanaan Menggunakan Tongkat Jacob ?

·        Apabila pengukuran dimulai dari bagian bawah suatu jalur, pada awal pengukuran letakan ujung bawah tongkat jacob di titik terbawah jalur. Titik ini dapat ditandai sebagai titik 0.
·        Letakan tongkat pada posisi tegak lurus kemiringan batuan dengan menggunakan bantuan klinometer yang terdapat pada ujung tongkat. Selanjutnya, lakukan pembidikan melalui ujung atas tongkat. Tandai garis potong tersebut sebagai titik 1. Lebar singkapan atara titik 0 dan titik 1 mempunya ketebalan sama dengan tongkat jacob, sebesar 1,5 meter.
Metode tongkat jakob
Gambar 1. Metode tongkat jakob
 
·       Titik yang terletak 1,5 meter ketebalan sesungguhnya dari titik 0 disebut titik 1. Selanjutnya, titik yang terletak 1,5 meter di atas titik 1 disebut titik 2, dan seterusnya.
·        Proses pengukuran di atas dilanjutkan hingga dijumpai batas litologi yang tegas, sesar ataupun bidang ketidakselarasan. Batas-batas tersebut, menjadi akhir dari suatu pengukuran dan awal dari suatu pengukuran dan awal dari pengukuran berikutnya.
·        Penggambaran kolom litologi pada formulir menunjukan ketebalan sesungghnya dengan skla 1:100
·        Suatu perlapisan yang dianggap penting, tentukan posisi secara tepat pada penggambaran kolom litologi. Misal : lapisan bentonit, lapisan batubara, ataupun struktur sediman yang khas, dsb.
·        Pemerian dan pencatatan data litologi supaya dilakukan dengan cermat, meliputi segala aspek stratigrafi dan menggunakan simbol yang telah dibakukan.
·        Pengambilan contoh batuan dilakukan, terutama pada lapisan batuan yang membingungkan ataupun pada kenampakan-kenampakan khas yang memerlukan penelahaan lebih lanjut. Lakukan penomoran contoh batuan dan tentukan lokasi pengambilan secara tepat pada kolom litologi.
·        Setelah pengukuran mencapai titik akhir, lakukan pengecekan kemabali. Pastikan formulir pengukuran telah terisi semua data pengukurannya. Baik skets kolom litologi, penomoran dan pengeplotan lokasi pengambilan contoh batuan pada kolom litologi.
·      Pada saat meninggalkan lokasi pengukuran, dianjurkan melakukan pengecekan sekali lagi dengan cara menyusuri kembali jalur pengukuran menuju titik awal.

Itulah pengertian pengenai tongkat jacob serta cara peggunaannya dilapangan.

Baca : Metode Rentang Tali



Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close