Lipatan
1. Pengertian lipatan secara umum
Lipatan ( fold ) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas vulkanisme. Lipatan juga dapat diartikan sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen.
2. Pengertian lipatan menurut beberapa ahli
1. Pengertian lipatan secara umum
Lipatan ( fold ) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas vulkanisme. Lipatan juga dapat diartikan sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen.
2. Pengertian lipatan menurut beberapa ahli
- Hill (1953). Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lingkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan.
- Billing (1960). Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.
- Hob (1971). Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukaakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilka shear joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.
- Park (1980). Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan ( curve ) dari suatu bidang lapisan batuan.
3. Proses terjadinya lipatan
Terjadinya lipatan merupakan pengaruh dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah adanya intrusi batuan beku, adanya lengseran atau perubahan gaya berat serta tenaga endogen dan eksogen. Proses terjadinya lipatan diawali dari adanya tekanan atau dorongan. Tekanan tersebut kemudian membentuk lapisan tanah yang tadinya datar menjadi melengkung atau bending.
Tenaga tektonik akan terus mendorong sehingga tanah yang telah melengkung berubah bentuk menjadi melipat atau blucking. Lipatan itu kemudian mendapat dorongan lagi sehingga menjadi lipatan miring. Begitu seterusnya hingga membentuk lipatan rebah dan sesar sungkup. Jika tekanan atau dorongan sudah melebihi batas kelenturan tanah, maka lipatan berubah menjadi patahan.
4. Unsur geometri lipatan
Tenaga tektonik akan terus mendorong sehingga tanah yang telah melengkung berubah bentuk menjadi melipat atau blucking. Lipatan itu kemudian mendapat dorongan lagi sehingga menjadi lipatan miring. Begitu seterusnya hingga membentuk lipatan rebah dan sesar sungkup. Jika tekanan atau dorongan sudah melebihi batas kelenturan tanah, maka lipatan berubah menjadi patahan.
4. Unsur geometri lipatan
- Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
- Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
- Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada bagian antiklin.
- Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak downdip ( sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge sinklin ), atau updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang(wave).
- Fore limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
- Back limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
- Back limb, sayap yang landai.
- Hinge point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
- Hinge zone, garis yang menghubungkan hinge point pada suatu perlapaisan yang sama.
- Hinge zone, daerah sekitar hinge point.
- Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau pertengahan antara dua perlengkungan maksimum.
- Trough, daerah terendah pada suatu lipatan selalu dijumpai pada sinklin.
- Axial line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
- Axial plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.
- Half-wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).
5. Jenis - jenis lipatan
Berdasarkan unsur geometri atau kedudukan bidang sumbunya, terdapat bermacam-macam lipatan, diantaranya adalah :
Berdasarkan unsur geometri atau kedudukan bidang sumbunya, terdapat bermacam-macam lipatan, diantaranya adalah :
- Lipatan tegak (symmetric folds) adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sama besar antara antiklin dan sinklinal.
- Lipatan miring (asymmetric folds) adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris dan membentuk sudut.
- Lipatan menggantung adalah lipatan yang menyerupai lipatan miring, akan tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga mempunyai bentuk seperti menggantung
- Lipatan menutup (recumbent folds) adalah lipatan yang terbentuk karena lipatan yang satu menekan sisi lipatan yang lain sehingga menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
- Lipatan rebah (overturned fold) adalah lipatan yang tertekan terus menerus sehingga mengakibatkan puncaknya melandai seperti rebahan. Terjadinya lipatan ini karena tekanan tenaga secara horizontal hanya berasal dari satu arah.
- Lipatan sesar sungkup (overtrust) adalah lipatan yang disebabkan oleh adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi dimana pergerakan tersebut menekan satu sisi dengan sangat kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
Macam-macam lipatan berdasarkan bentuknya :
- Lipatan paralel (concentric fold) adalah suatu lipatan diana jarak ketebalan tiap lapisan tetap sama dan mempunya jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
- Liptan similar ( similar fold) adalah lipatan yang jarak lapisannya sejajar dengan sumbu utama. Ukuran antiklinal dan sinklinalnya juga tidak banyak berubah.
- Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak sama teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berbeda.
- Lipatan ptigmatik adalah lipatan yang terbalik terhadap sumbunya.
- Lipatan chevron (chevron fold) adalah lipatan bersudut yang sendinya tajam dengan sayap lipatan berupa bidang planar.
- Lipatan isoklinal (isoclinal fold) adalah lipatan yang bidang sumbu atau sayapnya sejajar disebabkan oleh adanya tekanan secara terus menerus.
- Lipatan klin bands adalah lipatan yang bersudut tajam dan dibatasi oleh permukaan planar.
- Lipatan seretan (drag fold) adalah lipatan yang terbentuk karena adanya seretan suatu sesar.
- Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya mempunyai daya tekanan sehingga sayap tengahnya tidak menjadi tipis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar