Minggu, 12 Mei 2019

Batu Andesit, Deskripsi, Pembahasan, Pemanfaatan

Batu Andesit

1. Pengertian Batu Andesit

Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah. dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63 %.

Nama andesit berasal dari pegunungan Andes di Amerika Selatan. Andesit di pegunungan Andes terbentuk sebagai lava "interbeded" bersamaan dengan deposit abu vulkanik (ash) dan tuf dibagian sisi-sisi stratovolcano yang curam. Stratovolcano andesit ditemukan di atas zona subduksi di Amerika Tengah, Meksiko, Washington, Oregon, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, Selandia Baru, dan dibeberapa lokasi lainnya.

Contoh Deskripsi Batu Andesit
  • Warna : Abu-abu cerah
  • Tekstur : Afanitik
  • Struktur : Masif
  • Komposisi : Hornblende, Feldspar
  • Ciri khas : Memiliki warna abu-abu cerah dengan bintik hitam, biasanya digunakan untuk kerajinan
  • Jenis batuan : Batuan beku intermediet
  • Nama batuan : Andesite
  • Petrogenesa : Andesit berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer.

Deskripsi batu andesit
Batu Andesit

Kandungan dan Morfologi Batuan Andesit

Batuan andesit terbentuk dari magma degan temperatur antara 900 sampai 1.100 derajat celcius. Mineral-mineral yang dikandung batuan andesit bersifat mikroskopis, sehingga tak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop. Material-material itu antara lain adalah :
  • Silika (SiO2), dengan jumlah antara 52-63 %
  • Kuarsa, dengan jumlah sekitar 20 %
  • Biotit
  • Feltise
  • Plagioklas feldspar
  • Pyroxene ( clinopyroxen dan orthopyroxene)
  • Hornblende dengan persentase sangat kecil
Dilapangan, morfologi batuan andesit dapat dikenali dari warna abu-abu yang dominan sampai merah. Warna ini menandakan kandungan silicanya yang cukup besar. Ciri morfologi lainnya adalah memiliki pori-pori yang cukup padat dan struktur yang sangat pejal. Tapis struktur kepadatan batuan andesit masih dibawah batuan granit.

Batuan andesit berbentuk kristalin. Terdapat beberapa macam kristal mineral pada batuan andesit. Kristal - kristal ini sudah terbentuk jauh sebelum proses pembekuan magma terjadi. Karena itu, para ahli geologi bisa mengidentifikasi sejarah perjalanan magma dari kristalin yang terdapat pada batuan andesit.
Kristal - kristal penyusun batuan andesit memiliki dua ukuran. Perbedaan ukuran ini terjadi karena magma yang keluar ke permukaan bumi belum sempat terkristal akan terkristal dengan cepat karena suhu permukaan yang rendah. Hasilnya adalah dua kristal dengan ukuran yang berbeda, yaitu :
  • Fenokris ( kristal besar yang sudah terbentuk perlahan-lahan sejak dibawah permukaan bumi)
  • Groundmass ( kristal berukuran kecil yang terbentuk dengan cepat di permukaan)
Pada umumnya, jenis kristal-kristal dalam batuan andesit seragam (fenokris saja atau groundmass saja). Namun ada kejadian dimana, batuan andesit mengandung keduanya, baik fenokris maupun groundmass. Batuan andesit dengan ciri-ciri seperti ini disebut dengan andesit porfiri.

Walaupun pada umumnya berwarna abu-abu, namun pada kondisi cuaca tertentu, batuan andesit bisa saja memiliki warna coklat tua. Karena itu untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail. Jika ditemukan ada batuan yang memiliki ciri morfologi sama dengan batuan andesit tapi belu pasti akan kandungan kimianya, maka untuk sementara batuan tersebut disebut andesitoid. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan mineralnya barulah diputuskan apakah batuan ini benar merupakan batuan andesit atau bukan.


Proses Pembentukan Batuan Andesit ( Petrogenesa )

Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano. Lava yang naik kepermukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar "glass" dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur amigdaloidal.

Andesit biasanya terbentuk di atas zona subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah proses "melting(pelelehan atau pencampuran) lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan membentuk andesit.

Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh, batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan oceanic hotspot" yang dihasilkan dari "pelelehan sebagian" batuan andesit. Andesit juga dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua dimana magma sumber melelh dalam kerak benua ata bercampur dengan magma benua.


Manfaat Batu Andesit

a. Pembangunan infrastruktur

Pemanfaatan batu andesit seringkali dipakai sebagai pembangunan infrasrtuktur seperti contohnya jalan raya, jembatan, irigasi, pelabuhan, gedung dan berbagai infrastruktur pembangunan lainnya. Umumnya batuan andesit yang dipakai untuk pembangunan infrastruktur berbentuk agregat dari hasil pertambangan dan dipilih karena memiliki daya tahan yang sangat kuat terhadap cuaca.

b. Dimension stone

Tidak semua batuan andesit dari hasil penambangan digunakan sebagai kontruksi, akan tetapi juga dipotong-potong kembali menjadi berbagai ukuran, dipahat, diamplas lalu dipoles sehingga bisa diguanakan sebagai hal lainnya. Beberapa potongan batuan andesit yang biasanya dipakai untuk kebutuhan estetika seperti ornamen pada dinding, dekorasi serta lantai.

c. Meredakan ketegangan otot

Jenis batuan andesit yang beranekaragam ini juga bisa digunakan untuk menyehatkan otot dan saraf yang tegang dan juga rasa sakit. Aliran darah akan semakin lancar saat bagian tubuh ditempel dengan batu andesit yang sudah dihangatkan.

d. Mengurangi cemas dan stress

Batuan andesit juga bisa digunakan untuk menghilangkan rasa stress atau kecemasan dan juga melawan kelainan mental atau fisik. Penelitian yang sudah dilakukan pada tahun 1997 membuktikan jika batuan ini mengurangi tekanan secara signifikan saat 15 menit digunakan untuk memijat pada area tubuh yang mengalami tekanan.

e. Mengatasi insomnia

Dari studi pada tahun 2006 membuktikan jika pijatan yang dilakukan menggunakan batuan andesit ini menjadi alternatif terbaik untuk penderita insomnia dibandingkan dengan mengkonsumsi pil tidur. Dari penelitian tersebut dibuktikan jika memijat area punggung memakai batu andesit akan meningkatkan relaksasi dan membuat tidur lebih pulas. Sementara pada studi tahun 2001 membuktikan jika bayi yang bermasalah tidur juga bisa diatasi dengan melaukan pijatan lembut memakai batuan andesit tersebut.

f. Meningkatkan kekebalan tubuh

Pijatan yang dilakukan pada tubuh memakai batu andesit menurut penelitian 2010 di Swedia memberikan dampak positif terhadap masalah sistem kekebalan tubuh yang akut. Sampel darah yang diambil sebelum dan sesudah menggunakan batuan andesit menunjukan penurunan arginin vasopresin yakni hormon yang mengatur tekanan darah dan juga retensi air.

Tidak ada komentar:

Cari Pembahasan Lainnya ?

close